Wellcome to my Web.....
 
Picture
     SURABAYA - Hingga saat ini aktivitas gunung Bromo fluktuatif. Di gunung tersebut, masih terjadi gempa vulkanik dangkal juga terjadi gempa tremor yang berkekuatan kecil. Selain itu kaldera di gunung Bromo juga mengalami penggembungan. Hingga saat ini sejumlah petugas sedang melakukan pengukuran terhadap penggembungan itu.
        Menurut Mulyono, petugas pengamat Gunung Bromo, sejauh ini tim dari Bandung sedang mengukur kaldera tersebut dengan alat yang bernama Doas. Pengukuran ini bertujuan untuk mengukur kadar asap belerang. "Kami bersama tim sedang melakukan pengukuran, sedangkan hasilnya belum bisa diketahui," kata Mulyono, ketika dihubungi okezone, Kamis (25/11/2010).
       Dia juga mengatakan, pengukuran ini berlangsung sangat lama. Ketika ditanya, apakah mengembung ini tanda akan meletus? Mulyono mengaku belum bisa memberi kepastian. Sebab yang berhak menganalisa adalah pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. "Kami hanya bertugas melaporkan, yang berhak menganalisa adalah PVMBG," ujarnya di Kantor pengamatan Gunung Bromo, di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo.
       Untuk status masih tetap Awas dan rekomendasinya, dilarang mendekat hingga radius 3 kilometer dari kawah gunung yang memiliki puncak bernama Tengger.
       Seperti diberitakan sebelumnya, peningkatan status gunung yang terletak secara geografis berada pada posisi 7º 56' 30" LS dan 112º 37' 00" BT, terekam sejak Selasa (23/11/2010) pukul 03.00 WIB dini hari, gempa Tremor menerus mengguncang dengan amplitudo maksimum 10-15 mm dan dengan dominasi 11 mm.
       Kemudian pada pukul 06.51 WIB gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 15 mm. Terakhir, pukul 15.40 WIB terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 30 mm.(mbs)